Hai kawan kali ini saya ingin berbagi artikel yang saya
beri judul Riyoyo Kupat atau Hari Raya Ketupat. Tahukah kawan-kawan
sekalian bahwa dalam tradisi jawa Riyoyo/Hari Raya ini dilaksanakan 1 (satu)
minggu setelah Hari Raya Idul Fitri, Biasanya di desaku tradisi ini dilakukan
setelah sholat shubuh sambil memanggil anak-anak kecil untuk datang kesetiap rumah
guna menerima ketupat yang disediakan pemilik rumah tersebut. Tradisi ini
diperkenalkan oleh para wali yang ada ditanah jawa ini. berikut penjelasan
singkatnya :
Asal Usul Tradisi Kupatan/Ketupat
Rasanya amat sangat sulit menemukan kajian ilmiyah tentang
sejarah/asal muasal kupat. Namun menurut berbagai sumber, masyarakat jawa
mempercayai bahwa sunan Kalijaga adalah orang yang berjasa dalam hal
mentradisikan kupat beserta makna filosofis yang terkandung dalam makanan khas
ini.
Secara filosofis, makanan khas “Kupat” ini memiliki banyak
makna. Di antara makna itu adalah :
1. Kata “kupat” berasal dari bahasa jawa “ngaku lepat”
(mengakui kesalahan). Ini suatu isyarat bahwa kita sebagai manusia biasa pasti
pernah melakukan kesalahan kepada sesama. Maka dengan budaya kupatan setahun
sekali ini kita diingatkan agar sama-sama mengakui kesalahan kita
masing-masing, kemudian rela untuk saling memaafkan. Nah, dengan sikap saling
memaafkan, dijamin dalam hidup ini kita akan merasakan kedamaian, ketenangan
dan ketentraman.
2. Bungkus kupat yang terbuat dari janur (sejatine nur), ini
melambangkan kondisi umat muslim setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama
bulan suci Ramadlan secara pribadi-pribadi mereka kembali kepada kesucian/jati
diri manusia (fitrah insaniyah) yang bersih dari noda serta bebas dari dosa.
3. Isi kupat yang bahannya hanya berupa segenggam beras,
namun karena butir-butir beras tadi sama menyatu dalam seluruh slongsong janur
dan rela direbus sampai masak, maka jadilah sebuah menu makanan yang
mengenyangkan dan enak dimakan. Ini satu simbol persamaan dan kebersamaan
persatuan dan kesatuan. Dan yang demikian itu merupakan sebuah pesan
moral agar kita sama-sama rela saling menjalin persatuan dan kesatuan
dengan sesama muslim.
Baca Juga : Rebo
Wekasan (Rabu Pungkasan)
Mungkin itu saja kawan yang dapat saya bagi pada kesempatan
kali ini, semoga bermanfaat. Jika berkenan tinggalkan komentar demi kemajuan
blog ini, terima kasih.
No comments:
Post a Comment