Thursday 14 July 2016

Riyoyo Kupat atau Hari Raya Ketupat

Hai kawan kali ini saya ingin berbagi artikel yang saya beri judul Riyoyo Kupat atau Hari Raya Ketupat. Tahukah kawan-kawan sekalian bahwa dalam tradisi jawa Riyoyo/Hari Raya ini dilaksanakan 1 (satu) minggu setelah Hari Raya Idul Fitri, Biasanya di desaku tradisi ini dilakukan setelah sholat shubuh sambil memanggil anak-anak kecil untuk datang kesetiap rumah guna menerima ketupat yang disediakan pemilik rumah tersebut. Tradisi ini diperkenalkan oleh para wali yang ada ditanah jawa ini. berikut penjelasan singkatnya :

Asal Usul Tradisi Kupatan/Ketupat

Rasanya amat sangat sulit menemukan kajian ilmiyah tentang sejarah/asal muasal kupat. Namun menurut berbagai sumber, masyarakat jawa mempercayai bahwa sunan Kalijaga adalah orang yang berjasa dalam hal mentradisikan kupat beserta makna filosofis yang terkandung dalam makanan khas ini.
Secara filosofis, makanan khas “Kupat” ini memiliki banyak makna. Di antara makna itu adalah :

1. Kata “kupat” berasal dari bahasa jawa “ngaku lepat” (mengakui kesalahan). Ini suatu isyarat bahwa kita sebagai manusia biasa pasti pernah melakukan kesalahan kepada sesama. Maka dengan budaya kupatan setahun sekali ini kita diingatkan agar sama-sama mengakui kesalahan kita masing-masing, kemudian rela untuk saling memaafkan. Nah, dengan sikap saling memaafkan, dijamin dalam hidup ini kita akan merasakan kedamaian, ketenangan dan ketentraman.
2. Bungkus kupat yang terbuat dari janur (sejatine nur), ini melambangkan kondisi umat muslim setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan suci Ramadlan secara pribadi-pribadi mereka kembali kepada kesucian/jati diri manusia (fitrah insaniyah) yang bersih dari noda serta bebas dari dosa.
3. Isi kupat yang bahannya hanya berupa segenggam beras, namun karena butir-butir beras tadi sama menyatu dalam seluruh slongsong janur dan rela direbus sampai masak, maka jadilah sebuah menu makanan yang mengenyangkan dan enak dimakan. Ini satu simbol persamaan dan kebersamaan persatuan dan kesatuan. Dan yang demikian itu merupakan sebuah pesan moral agar kita sama-sama rela saling menjalin persatuan dan kesatuan dengan sesama muslim.


Mungkin itu saja kawan yang dapat saya bagi pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat. Jika berkenan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini, terima kasih.


No comments:

Post a Comment